
Tambahnya lagi,”Untuk pelayanan air bersih memang sudah dipasang kran air bersih sejak tahun 2006 yang dipasang pada tempat dan jarak tertentu seperti di Puskesmas, Polsek, Koramil, kantor Distrik, sekolah dan kelompok masyarakaat dalam kampung namun tidak difungsikan karena tidak air.” Kemudian Pemerintah memprogramkan pemasangan pipa tahun 2009 dari arah Nimbonton yang menjadi tempat pengambilan atau sumber air dan membangun bak untuk penampungannya serta pipa-pipa yang membawa air sampai ke rumah-rumah penduduk.”Tapi itu hanya cerita, kalau memang dipasang hanya dipasang-pasang begitu saja karena selama ini masyarakat tidak menikmati apa yang diprogramkan,”lanjutnya.Akibatnya untuk keperluan komsumsi air bersih sehari-hari masyarakat menharapakan air hujan dan mengambil air di pingiran kali,khusus untuk keperluan makan minum.
Kehidupan masyarakat di kampung Garusa sangat berbeda dengan masyarakat yang ada di sekitar wilayah Distrik Unurum Guay ,dimana setiap kampungnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, misalnya bangunan di kampung Sawe Suma jauh lebih bagus dari kampung Garusa, sedangkan kelebihan di kampung Garusa yakni sebagai pusat distrik Unurum Guay, ada sekolah,Polsek dan Puskesmas tapi justru air bersihnya yang bermasalah.
Menurut kepala kampung Garusa,terkait dengan keluhan pelayanan air bersih di kampungya,pihak kepala kampung telah menyampaikan permasalahan tersebut ke pemerintah kabupaten Jayapura,”Namun jawaban pemerintah bahwa usulan masyarakat kampung Garusa sudah terlambat karena pemerintah akan merespon usulan yang disampaikan terlebih dahulu,”Ujar kepala kampung yang baru beberapa bulan menjabat sebagai kepala kampung Garusa.(03/AlDP)