Jayapura- “Tujuan kami datang Ke AlDP dan LSM- HAM lainnya adalah untuk mendapatkan dukungan atas atas kasus penembakan terhadap ke lima orang masyarakat kami”.Ungkap John Gobay ketua Dewan Adat Paniai saat menyampaikan maksud pertemuan. Jhon dan beberapa penggiat HAM bertemu di AlDP untuk membahas langkah-langkah advokasi kasus penembakan 5 orang warga Degewo di kantor ALDP( 28/05/2012).
Jhon Gobay menyayangkan proses hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap pelaku penembakan yang terkesan tidak transparan. Di tambahkannnya, bahwa kejadian sebelumnya pada bulan November 2011 Matias Tenoye tewas tertembak tapi juga nasib kasusnya tidak jelas hingga kini. Oleh karena itu pihaknya tidak ingin menginginkan kasus ini nasibnya sama dengan kasus Matius Tenoye. ‘Kasusnya harus di ungkap,’ Ujarnya dengan nada tegas. Hadir dalam pertemuan itu antara lain keluarga korban, BUK , Dewan adat Paniai dan Dewan adat Papua.
Yusman Conoras dari ALDP menyampaikan dukungan kelembagaan dan berterima kasih karena AlDP telah diminta untuk terlibat dalam penanganan kasus ini. “Terima kasih Pak Gobay karena telah mengajak kami. Kalau ditanya soal dukungan dan keterlibatan jelas kami akan bantu sesuai dengan kemampuan yang kami miliki karena ini juga sudah menjadi komitmen moral dan sesuai visi misi lembaga kamKat
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Engel Dimara dan Lemok Mabel dari Dewan adat Papua . “Kami mendukung langka-langkah advokasi untuk penanganan kasus penembakan terhadap lima orang warga sipil, ”Ujarnya.
Penembakan terhadap kelima orang warga sipil terjadi pada tanggal 15 Mei 2012 di lokasi bilyard Degewo . Akibatnya satu orang tewas di tempat atas nama Melianus Kegepe. Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka-luka cukup serius. Dua orang di rujuk di RS Dok II Jayapura dan dua orang lainnya mendapatkan perawatan medis di RS Umum Nabire. (Tim/ALDP)