Demta – Kampung Yakore yang dikenal kampung juga sebagai Muris Besar di distrik Demta Kabupaten Jayapura merupakan kampung pertama dari peta pemerintahan Distrik Demta hingga saat ini jauh dari sentuhan Jamkesmas, Jamkesda maupun Jamkespa hal ini diungkapkan Suster Bilha Burame yang sudah 15 tahun bertugas di kampung Yakore (28/03/2012).
Sejak tahun 1996 Bilha diberikan kepercayaan dan ditugaskan dengan status sebagi Pegawai Tidak Tetap ( PTT ) yang masa itu dikontrak oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan berkerja sama dengan Puskesmas Demta langsung ditempatkan di kampung Yakore Distrik Demta.Setelah berjalan sekitar 8 tahun barulah tahun 2004 Bilha diangkat sebagai Pegawai pada Dinas Kesehatan Kab.Jayapura.
“Dalam tugas perjalanan saya sebagai suster sekaligus bidan yang menangani ibu hamil untuk melahirkan namun banyak sekali keluhan penyakit yang disampaikan masyarakat, saya sampaikan kepada masyarakaat saya ini ditugaskan untuk melayani hehamilan saja, terkait dengan penyakit yang lain langsung ke Puskesmas Demta saja, namun masyarakaat lebih memilih untuk saya obati ,” Ujarnyanya.
Menurutnya masyarakat enggan ke Puskesmas karena jarak dari kampung Yakore dengan Puskesmas Demta sekitar 2 Km lebih dengan berjalan kaki, melewati gunung, kalau lebih cepatnya lagi harus menggunakan ojek dengan biaya Rp.20.000 pergi pulang. Sehingga masyarakaat lebih memilih untuk berobat padanya,namun apabila ada penyakit yang tidak dapat ditangani maka suster Bilha merujuk pasiennya ke Puskesmas Demta.
Masih menurutnya,bangunan yang sekarang dia tempati dibangun dari swadaya masyarakat tahun 1996 sebagai tempat Posyandu.Namun kenyataanya selain sebagai Posyandu bangunan tersebut juga digunakan untuk melayani pengobatan kesehatan yang sekarang dikenal dengan Pos Kesehatan Kampung ( Poskeskam), terkait pengobatan kesehatan masyarakat maka dibuka 24 Jam.
“Penyakit yang sering saya ditangani diantarnya, malaria, diare dan batuk pilek yang obatnya saya langsung ambil dari Puskesmas Demta, sedangkan penyakit orang tua seperti badan sakit-sakit saya beli sendiri untuk pembiayaan tergantung masyarakat, mo kasi ka tidak, yang intinya saya melayani,” suster Bilha bercerita dengan senyum . “Yang penting masyarakat sehat karena ini sudah menjadi tugas dan tanggungjawab saya selaku anak asli kampung Yakore,”katanya.
Suster Bilha terus mengabdi di kampung asalnya,seolah nasib dan karier profesinya tak ada yang peduli ,dia pun tidak peduli dengan berbagai kesempatan tersebut ,dia tetap bangga karena selalu diandalkan oleh orang lain dan darinya banyak orang yang tertolong.Dia selalu bangga dengan Posyandu atau Poskeskam dan kampungnya yang dirawat dengan baik.(03/AIDP).